(manusia dan kegelisahan)
Kegelisahan adalah keadaan
psikologis dan fisiologis dicirikan oleh komponen somatik, emosional, kognitif,
dan perilaku. Kegelisahan merupakan penyakit jiwa
yang paling sering terjadi di masyarakat, bahkan jumlah orang yang rutin
melakukan pemeriksaan jiwa dan saraf, serta mereka yang mengalami
problem-problem psikologis—terutama kegelisahan—terus bertambah. Hal ini
ditegaskan oleh penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika dan Inggris.
Badan statistik di Amerika mengungkapkan bahwa 85% orang yang sakit jiwa
terkena kegelisahan. Secara umum kegelisahan terjadi pada anak-anak kecil, atau
pada masa-masa puber dan awal-awal menginjak dewasa, atau pada orang-orang yang
sudah lanjut usia, atau juga pada sebagian besar siswa dan pelajar.
Kegelisahan tidak lain adalah reaksi natural psikologis dan
phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak
menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang
lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu
merasa gelisah hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya
berdetak sangat kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi apa pun; maka ini
sebenarnya sudah melewati batas rasional.
Sebenarnya terdapat “kegelisahan” yang dibutuhkan untuk
menumbuhkan semangat dalam menghadapi tantangan, untuk menjaga keseimbangan
dinamika internal atau untuk meneguhkan diri, bahkan untuk menggapai ketenangan
jiwa—yang merupakan tujuan setiap manusia—dan untuk meraih kesuksesan dalam
mengarungi kehidupan.
Dalam
waktu yang dekat ini rakyat indonesia mengalami kegelisahan naik atau tidaknya
BBM (bahan bakar minyak), kegelisahan muncul karena jika harga BBM naik maka
harga sembako pun naik semua, semua kebutuhanpun menjadi mahal.
Kita semakin
gelisah atas keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Dampaknya bukan
hanya pada hitungan ekonomi tetapi juga psikologis dan keamanan, sehingga SBY
menyatakan kegelisahannya mengenai adanya pihak yang akan menjatuhkan
pemerintah. "SBY: Ada gerakan hendak jatuhkan pemerintah",
Apa pentingnya
pernyataan itu disampaikan dalam konteks bahwa SBY pemegang tongkat komando
pemerintahan? Mungkin hal itu justru semakin menggelorakan kegelisahan rakyat.
Sepertinya SBY sedang mengalami disharmoni dalam perspektif filsafat
Herakleitos.
Semua
yang bertanggung jawab menghela negeri ini ke arah cita-cita perubahan, mesti
membaca kegelisahan-kegelisahan rakyat. Apa yang selama ini berlangsung,
membentuk kejadian, juga kebiasaan-kebiasaan dalam praktik kehidupan bernegara,
harus dimaknai sebagai tanda.
SUMBER :
http://www.analisadaily.com/news/read/2012/03/30/43056/memahami_komunikasi_politik_sby/#.T8G5l1JadkA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar